Minggu, 13 September 2009

Malaysia Menantang Indonesia

Saat ini, negara tetangga yang terkenal menggunakan tarian Pendet dari Bali sebagai ikon pariwisata seperti dapat dilihat dalam iklan. "Ini bukan pertama kalinya. Saya dapat mengatakan bahwa tindakannya adalah sebuah bentuk konfrontasi (melawan Indonesia). Bagaimana ini terus terjadi?". Indonesia seniman terkenal Putu Wijaya mengatakan selama dialog di TVOne pada hari Senin, tanggal 24 Agustus.

Menurut Putu, yang sedang bertukar pikiran dengan artis Malaysia Raja Ahmad Amunillah, para seniman Malaysia harus menyiapkan bergerak. Penyelidikan lebih lanjut mengenai apakah masalah berkaitan dengan bisnis pariwisata atau kepentingan pemerintah harus dilakukan.
Para seniman tidak akan melakukan tindakan semacam itu. Jika itu berkaitan dengan bisnis, harus ada kompensasi. Jika pemerintah berada di belakang masalah, maka (Bahasa Indonesia) Pemerintah juga harus merespon," kata penulis yang produktif Indonesia.
Putu memandang insiden yang kesal rakyat Indonesia.

. "Ini bukan hanya soal isu budaya. Kita sudah tersinggung," kata Putu.
Malaysia telah menyatakan bentuk-bentuk lain warisan budaya Indonesia sebagai milik mereka seperti Reog Ponorogo Jawa Timur, Jawa Barat Angklung, Batik dan lagu Rasa Sayange rakyat.
Menurut seorang seniman Bali Wayan Dibia, iklan pariwisata di Malaysia dipamerkan empat penari Pendet, yang tercatat di Bali. Catatan berlangsung di kebun raya Bedugul, Tabanan, dan diproduksi oleh Bali Record. "Urutan itu diambil tiga sampai empat tahun lalu. Saya tahu beberapa penari baik. Mereka adalah Lusia dan Wiwik,